RESENSI
“IKHWAN
DI BAWAH NAUNGAN PANJI AL-QUR’AN”
Oleh: Andi Septiawan
Ini adalah Risalah Imam
Syahid Hasan Al-Banna, risalah masa lalu yang kuat dan bergelora, untuk hari
ini yang masih muda dan berguncang...
Juga bekal hari ini yang
bergolak untuk masa depan yang cemerlang...
DI MANA POSISI KITA DI
HADAPAN AJARAN ISLAM
Sesungguhnya Allah SWT telah membangkitkan
untukmu seorang pemimpin, telah menetapkan bagimu aturan, telah menjelaskan
hukum-hukum, membingbingmu menuju kebaikan dan kebahagiaan, serta menunjukimu
ke jalan yang lurus. Kemudian adakah kamu telah mengikuti pemimpin itu,
menghormati aturan-Nya, menerapkan hukum-hukum-Nya dll?
Kenyataannya seluruh sistem yang
diberlakukan saat ini dalam setiap urusan kehidupan adalah tradisi murni yang
tidak memiliki hubungan dengan Islam, tidak digali darinya dan tidak
berlandaskan padanya. Berbagai fenomena kehidupan saat ini yang beragam,
semuanya jauh dari Islam dan ajaran-Nya.
Kemudian yang tersisa adalah masjid-masjid
yang berdiri menjulang yang dipenuhi orang-orang fakir dan tidak berdaya;
mereka yang menunaikan beberapa rakaat yang kosong dari nilai-nilai ruhani dan
kekhusyuan.
GELOMBANG TAQLID KEPADA BARAT
Tidaklah salah, kalau kita mengakui bahwa
gelombang kuat dan arus deras telah menyerang akal dan pikiran, di saat manusia
lalai, umat Islam tertipu, dan kebanyakan dari mereka tenggelam dalam glamour
serta kenikmatan.
Gelombang ini memiliki segala perangkat
untuk menipu, merayu, dan memiliki
kekuatan serta kemampuan yang belum pernah dimiliki yang lain. Dengan itu
semua, ia menyerbu seluruh umat Islam, serta memperdaya negara-negara yang
terkemuka.
Akhirnya, berkumandanglah suatu propagandis
yang menyeru kepada ideologi yang melampui batas: yang ingin membebaskan dari
pengaruh Islam, kemudian bersam-sama menerima dengan penuh kerelaan berbagai
tuntutan kehidupan dengan segala harga, pemikiran dan fenomena barat.
Tidak salah, jika kita mengakui bahwa kita
telah jauh dari petunjuk, prinsip dan kaidah-kaidah Islam.
Islam tidak melarang kita mengambil manfaat
dan hikmah di mana pun kita jumpai, namun ia dengan tegas melarang kita
menyerupai segala hal yang bertentangan dengan agama Allah SWT.
Memang, ilmu pengetahuan telah canggih,
segalanya telah maju, tetapi apakah itu semua menciptakan rasa aman, rasa
bahagia dan ketenangan bagi jiwa mereka??
TUGAS KAMI
Kemudian selanjutnya dibahas tugas kami
sebagai anggota Ikhwanul Muslimin secara global maupun secara terperinci:
Tugas Ikhwanul Muslimin
secara global:
Menghentikan gelombang materialisme dan
peradaban hedon yang menyerbu masyarakat Islam serta dapat menjauhkan mereka
dari kepemimpinan Nabi SAW dan petunjuk Al-Qur’an, menghalangi dunia dari
cahaya bimbingan-Nya, sehingga seluruh alam melantukan nama Nabi SAW, seluruh
dunia meyakini ajaran Al-Qur’an, dan naungan Islam teduh mengayomi bumi, dan
akhirnya apa yang diinginkan muslim dapat terwujud yaitu tidak ada lagi fitnah
dan seluruh ketundukan hanya kepada Allah SWT.
Tugas
Ikhwanul Muslimin secara terperinci:
· Mengupayakan
sistem pemerintahan dalam negeri yang mengimplementasikan firman Allah SWT. “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di
antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah... “ (Q.S. Al-Ma’idah: 49)
· Mengupayakan
sistem hubungan antar negara yang mengimplementasikan firman Allah SWT. “Dan demikian pula Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam) umat yang adil....” (Q.S. Al-Baqarah: 143)
· Mengupayakan
sistem penyelenggaraan peradilan yang berpijak pada ayat yang mulia. “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kami hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan....” (Q.S. An-Nisa: 65)
·
Mengupayakan
sistem pertahanan dan militer yang dapat mewujudkan target mobilisasi umum.
(Q.S. At-Taubah: 41)
·
Mengupayakan
sistem ekonomi yang mandiri untuk mengatur kekayaan alam, harta benda, negara,
individu yang berpijak pada firman-Nya. (Q.S. An-Nisa: 5)
·
Mewujudkan
sistem pendidikan dan pengajaran yang dapat memberantas kebodohan dan
kegelapan, serta yang sejalan dengan kemuliaan wahyu dalam ayat Qur’an yang
pertama ditirunkan “Bacalah dengan
menyebut Nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Q.S. Al-Alaq: 1)
·
Mewujudkan
sistem penataan keluarga dan rumahtangga yang dapat mencetak anak muslim,
pemuda muslim, orang dewasa yang muslim, serta dapat merealisasikan firman
Allah SWT. “Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...“ (Q.S. At-Tahrim: 6)
·
Mewujudkan
sistem penataan perilaku yang dapat mewujudkan keberhasilan, sebagaimana
dikehendaki oleh firman Allah SWT. “Telah
beruntung orang yang mensucikan dirinya” (Asy-Syams: 9)
·
Mewujudkan
semangat yang merata pada setiap individu di tengah umat, baik pemimpin maupun
rakyat, yang berpijak pada firman-Nya, “Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kehidupan duniawi....” (Q.S.
Al-Qashash: 77)
Kami sebagai anggota ikhwanul
muslimin menginginkan:
·
Pribadi
yang muslim
·
Keluarga
yang muslim
·
Masyarakat
yang muslim
·
Pemerintah
yang muslim
·
Dan
negara yang memimpin negara-negara Islam, yang menghimpun kaum muslimin yang
tercerai-berai, yang mengembalikan kejayaan mereka, kemudian mengusung panji
jihad dan bendera dakwah menuju Allah, sehingga dunia merasakan kebahagiaan
bersama ajaran Islam.
BEKAL KAMI
Terdapat bekal kami sebagai anggota
ikhwanul muslimin untuk mewujudkan manhaj kami atau tujuan kami, di mana bekal
kami seperti para pendahulu kami yaitu Muhammad Rasulullah SAW beserta para
sahabatnya, yang disertai personil yang sedikit, logistik yang sedikit, dan
kesungguhan yang besar yaitu:
·
Iman
Iman
yang sangat mendalam, kuat, suci dan abadi, kepada:
~
Kepada
Allah beserta pertolongan dan dukungan-Nya. (Q.S. Ali-Imran: 160)
~
Kepada
pemimpin beserta ketulusan dan kapasitas kepemimpinannya. (Q.S. Al-Ahzab: 21)
~
Kepada
manhaj beserta keistimewaan dan kelayakannya. (Q.S. Al-Maidah: 15-16)
~
Kepada
persaudaraan beserta hak-hak dan kesuciannya. (Q.S. Al-Hujarat: 10)
~
Kepada
balasan (amal shalih) beserta keagungan, kebesaran dan banyaknya. (Q.S. At-Taubah:
120)
~
Kepada
diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah jamaah yang dipilih oleh takdir untuk
menyelamatkan dunia dan ditetapkan memperoleh keutamaan dengan peran ini,
sebagai sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk umat manusia.
Kami berharap agar Allah SWT mencintakan
pada keimanan ini dan menghias iman itu dalam hati kami, sebagaiman Ia telah
mencintakan mereka para pendahulu kami kepada keimanan ini dan menghiaskannya
di hati mereka.
·
Jihad
Mereka
telah mengetahui dengan sebenar-benarnya pengetahuan dan seyakin-yakinnya bahwa
dakwah ini tidak akan memeperoleh kemenangan, kecuali dengan jihad, kesungguhan
dan pengorbanan jiwa raga. Mereka berjihad dengan sebenar-benarnya jihad dan
menyambut seruan Dzat Yang Maha Rahman kepada mereka tertuang dalam firman Q.S.
At-Taubah: 24.
Demikianlah,
mereka adalah orang-orang yang tulus jihadnya, besar pengorbanannya, dan luas
persembahannya.
Setelah
itu semua, kemudian tinggal diyakini tentang pertolongan Allah dan tidak ragu
pada dukungan-Nya. (Q.S. Al-Hajj: 40-41)
ANTARA KHAYALAN DAN KENYATAAN
Bagaimana
mungkin orang-orang yang tidak memiliki apapun, kecuali iman dan semangat
jihad, dapat melawan berbagai kekuatan yang bersekongkol dan bersenjata
canggih?
Akan
banyak orang yang mengatakan seperti ini dikarenakan mungkin karena mereka
telah putus asa dan tidak punya harapan. Berbeda dengan kami, kami yang
meyakini dan mengupayakan firman Allah SWT Q.S. An-Nisa: 104.
Sesungguhnya
para pendahulu kami, tidaklah besar bilangan personilnya dan tidak pula
melimpah bekal persiapannya, namun mereka beriman dengan sunguh-sungguh dan
berjihad.
Wahai
manusia, kami akan mempersiapkan diri dengan bekal ini, dan kami akan
memperoleh kemenangan sebagaimana para pendahulu kami. Tiada kemenangan kecuali
dari sisi Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan janji Allah SWT
pasti akan terwujud tertuang dalam Q.S Al-Qashash: 5-6 dan Q.S. Ar-Rum: 60.
ANDAI KAMI MEMILIKI PEMERINTAHAN
Andai kami memiliki pemerintahan Islam yang
benar keislamannya, tulus keimanannya, mandiri cara pikir dan operasinalnya,
niscaya kita dapat menuntutnya untuk mengokohkan dunia atas nama Islam. Dan,
tentu pemerintahan Islam itu akan meraih kepemimpinan spiritual, politik dan
oprasional di antara berbagai pemerintahan.
Adakah sangat mengherankan, faham Komunisme
memiliki negara yang mengumandangkannya, menyerunya. Faham Fasisme dan Nazi
memiliki bangsa yang mengkultuskannya. Akan tetapi, kita tidak memiliki
pemerintahan Islam yang menunaikan kewajiban dakwah kepada Islam, di mana Islam
menghimpun berbagai sisi positif yang ada di seluruh paham tersebut dan
membuang sisi negatifnya.
TABI’AT
FIKRAH KITA
Wahai Ikhwanul Muslimin
Kami bukan partai politik, meskipun politik
yang berlandaskan kaidah-kaidah Islam adalah intisari fikrah kami.
Kami bukan yayasan sosial, meskipun kerja
sosial adalah bagian terbesar dari tujuan kami.
Kami tidak mempunyai kaitan dengan
lembaga-lembaga formal, sebab itu semua dibentuk untuk tujuan tertentu dan
batas pada masa tertentu.
Wahai sekalian manusia, kami adalah
pemikiran dan aqidah, sistim dan manhaj, yang tidak dibatasi oleh tempat, tidak
dibatasi oleh waktu.
Kami inilah rahmat untuk seluruh alam.
Wahai ikhwanul muslimin..
Itulah posisi kalian, maka janganlah
mengecilkan arti diri kalian saat berada dihadapan orang lain atau menenpuh
jalan dakwah selain jalan dakwah yang ditempuh oleh orang yang beriman.
Kalian telah berdakwah dan berjihad. Dalam
bentuk darah yang mengalir di jalan Allah, serta dalam bentuk keinginan tulus
untuk mencapai kesyahidan di jalan Allah.
Barangsiapa mengikuti dakwah kami hari ini,
maka ia beruntung sebagi pendulu. Dan, orang-orang tulus yang enggan bersama
dengan dakwah kami hari ini, maka ia akan bersam dakwah kami esok hari. Sedang,
barang siapa yang benci pada dakwah kami, baik merasa karena tidak butuh, atau
tidak mempunyai harapan akan mendapat kemenangan, maka perjalanan hari akan
membuktika kesalahannya.
Marilah bersam kami, di sinilah jalan yang
lurus, maka janganlah kau bagi-bagi kekuatan dan kesungguhanmu hingga tercecer.
(Q.S. Al-Anam: 153)
Hasan
Al-Banna
mantap akh Andi, aktivis dakwas sejati
BalasHapustop.. luar biasa skrng.. :)
BalasHapusminta izin copy ya akh.
BalasHapus