Minggu, 01 Maret 2015

Resume Grand Launching Kajian Islam UNJ

Alhamdulillah pada tanggal 24 Februari 2015, tepatnya jam 16.00, LDK Salim UNJ melalui Departement Syiar UNJ sukses melaksanakan Grand Launching Kajian Islam UNJ yang merupakan sebagai pembuka kajian-kajian Islam UNJ dari LDK Salim UNJ. Keseluruhan mahasiswa yang hadir dalam Grand Launching Kajian Islam UNJ berjumlah 133 orang dengan ikhwan berjumlah 50 orang dan akhat berjumlah 83 orang.

Untuk kamu-kamu, iya kamu, yang belum bisa hadir, berikut adalah resume dari Grand Launching kajian islam UNJ yang berjudul Urgensi Menuntut Ilmu “Membentuk Generasi Muslim Tafaqquh Fiddyin” oleh Ustz. M. Ardiansyah M. Pd.I (anggota MIUMI, dosen pusat studi Islam dan dakwah Al-Manar) di selasar Masjid Nurul Irfan, Kampus A UNJ.  



Untuk mencapai Tafaqquh Fiddyin ada dua cara: pertama belajar bahasa arab dan kedua adalah tahfidz qur’an. Kata diyn di Tafaqquh Fiddyin artinya adalah “Islam, iman dan ihsan”. Kalau mau Tafaqquh Fiddyin harus belajar bahasa Arab, karena Al-Quran turunnya dengan bahasa Arab. Kalau tidak belajar bahasa Arab lupakan tafaqquh fiddyin.

Kemudian dibahas syarat-syarat mendapat ilmu:
1. Kecerdasan Allah memberi akal untuk terus berpikir.
2. Tidak pernah puas dengan ilmu yang didapat.  Setiap dapat ilmu akan terus tahu betapa bodohnya dirinya.
3. Sabar.
4. Pengorbanan finansial.
5. Bimbingan guru. Harus ada pembimbingnya. Setiap menuntut ilmu harus ada gurunya. Menuntut ilmu tidak bisa hanya satu kali pertemuan.


Kemudian bagaimana mengetahui ilmu itu berkah atau tidak? Biasanya kita bisa memberikan pada orang lain tapi tak bisa dijalankan sendiri. Karena sumber ilmu bukan hanya akal, tapi juga dari ketakwaan. Ilmu dan amal tidak bisa dipisahkan. Orang yg tambah ilmu tetapi tak tambah hidayah maka sebenarnya tak bertambah apapun.

Ustz. Ardiansyah juga menyebutkan bahwa ciri-ciri ilmu bermanfaat menurut Imam Al-Ghazali adalah
1. Semakin berilmu semakin takut kepada Allah SWT
2. Semakin bertambah pengetahuan akan mengurusi aib diri kita dibandingkan sibuk mengurusi aib orang lain
3. Semakin bertambah ilmu akan semakin giat beribadah yaitu menambah ma'rifat kita kepada
4. Semakin bertambah ilmu akan semakin mengurangi ambisi duniawi. Tidak menjadikan orang gila dunia. Gila dunia adalah sumber segala kerusakan. Hanya niatkan karena Allah
5. Semakin bertambah ilmu akan semakin bertambahnya motivasi kebahagiaan akhirat
6. Semakin bertambah ilmu akan semakin jeli pada tipu daya syaithan

Ilmu bukan hanya untuk kita ketahui. Bukan hanya sekadar dihapal, tapi adalah ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Maka penting untuk dibimbing oleh guru.

“Seseorang yang tahu Islam Cuma sedikit-sedikit ibarat orang yang Cuma main di pantai, paling Cuma bisa main pasir sama ombak. Tapi, orang yang Tafaqquh Fiddyinbisa sampai berselancar, menyelam, bahkan menemukan mutiara. Berikut pernyataan Ustz. M. Ardiansyah M. Pd.I dalam Grand Launching Kajian Islam UNJ, semakin semangat mencari ilmu bukan.

Maka dari itu, dari Dept. Syiar Islam UNJ selanjutnya akan rutin mengadakan kajian Islam UNJ setiap pekannya dengan tema-tema yang berbeda,
1. Pekan pertama, kajian islam tentang fiqih sunnah (bedah kitab fiqih sunnah karya Syeikh Said Sabiq) oleh Ustz. Anshari Taslim
2. Pekan kedua, kajian Islam tentang sirah nabawiyah oleh Ustz. Hariyanto dari Al-Manar yang ahli dan berkompeten dalam bidang sirah.
3. Pekan ketiga, kajian Islam tentang politik Islam oleh Ustz. Zaenal Muttaqien
4. Pekan keempat, tentang Ghazwul Fikri oleh Ustz. Akmal Sjafriel (pendiri #JIL yang memang ahli di bidangnya.

So, stay tune di kajian islam UNJ (#KIU) berikutnya tiap selasa sore jam 16.00.




2 komentar:

  1. assiikk nih kajiannya.,
    jadi pengen ikut.. :D

    oh ya, ada kata 'yang merupakan sebagai', kok jadi kikuk nih bacanya..?

    BalasHapus