Minggu, 01 Maret 2015

Resume Kajian Cinta SeBenar Benarnya Cinta

Alhamdulillah pada tanggal 13 Februari 2015 di hari Jum’at yang berkah ini LDK Salim UNJ sukses mengadakan rangkaian kegiatan menyambut hari hijab international. Dimulai dengan acara kemuslimahan oleh Dept. Kemuslimahan LDK Salim UNJ pukul 11.00-14.00, kemudian acara pawai tebar hijab sekitar pukul 14.15 mengelilingi kampus A UNJ untuk membagikan hijab gratis kepada seluruh akhwat UNJ yang belum berhijab syar’i, kemudian diakhiri oleh kajian islam ‘Cinta SeBenar Benarnya Cinta’ oleh Dept. Syiar Islam UNJ dimulai pukul 16.00 s/d selesai.

Berikut adalah ringkasan kajian islam UNJ dalam Rangkaian Hari Hijab Internasional "Cinta SeBenar Benarnya Cinta" bersama: Ustadz Sigit Kamseno Jum'at, 13 Februari 2015.

Anak SD pun pernah mengalami cinta, namun apakah itu yang dinamakan cinta, bukankah itu hanya sebatas rasa suka. Anak SMP dan SMA pun pernah mengklaim bahwa mereka menemukan cinta yang mereka bilang cinta sesungguhnya, tapi ketika mereka telah bertambah usia dari sebelumnya dan memasuki masa perkuliahan mereka pun menganggap bahwa itu bukan cinta. Hal ini pun berulang ketika di bangku kuliah dan setelah bertambah dewasa persespi bahwa itu pun bukan cinta muncul kembali. Ternyata yang dirasakan saat ini pun bisa jadi atau bahkan memang bukan cinta yang sebenarnya cinta, lalu apakah yang dimaksud dengan cinta yang sebenarnya? Lalu apakah seharusnya kita bersedih dan tetiba melupakan dan menganggap hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab terabaikan? Cinta memang buta, hanya karena dengan cinta atau seorang wanita politik kerajaan yang begitu kuat bisa hancur seketika, seorang yang kaya raya yang memiliki harta berlimpah bisa jatuh miskin hanya karena untuk bisa mendapatkan cintanya. Lapangkanlah hati mu, seluas lautan, walaupun air sungai yang begitu banyak sampah sekalipun bercampur lautan, lautan tetap jernih, coba bayangkan bila air dalam gelas bila tercampur noda sedikit saja, air tersebut akan keruh dengan begitu cepat. Bahagia itu sederhana tidak perlu harta atau pun popularitas yang besar.

Sebuah kisah cinta seorang Fatimah dan Ali, yang akhirya sama-sama dibungkus rapi cinta sehingga Allah pertemukan dalam suatu ikatan yang sah . Cinta orang tua sederhana, tidak neko-neko tapi tulus ikhlas. Untuk apa seorang ibu rela malam-malam mencari obat demi anaknya yg merengek, kalo bukan karena cintanya.

Sebuah kisah: Abu Darda mengantarkan Salman Alfarisi untuk menikahi seorang akhwat, dan ketika ditanyakan ke anaknya, akhwatnya mengiyakan jika Abu Darda yang melamarnya, karena cinta Salman Farisi terhadap sahabatnya maka Salman Alfarisi memberikan semua mahar yang sudah dipersiapkan untuk pernikahan Abu Darda dan Salman Alfarisi menjadi saksi pernikahan tersebut. Subhanallah.

Cinta yang sebenernya adalah cinta yang berdasarkan keimanan terhadap Allah. Banyak contoh seperti cinta para sahabat yang demi cintanya kepada rasul rela mengorbankan nyaanya, hartanya dan sebagainya. Inilah salah satu contoh cinta yang sebenar-benarnya cinta.

Sekian-- oleh: Sidiq Munajat (Laskar Syiar UNJ) dengan perubahan seperlunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar